[Wawancara] Alice Nine “Alice Nine memainkan lagu dari beberapa macam genre, jadi kupikir lagu ini jadi genre-nya Alice Nine.”
“SHADOWPLAY”, single kedua Alice Nine yang dirilis secara
berurutan selama 3 bulan sudah dirilis. Mengikuti “Daybreak”, lagu ini
menampilkan dunia Alice Nine yang dramatis dan indah. Aransemen dinamis dari
keyboard pada musik metal merupakan sebuah teknik yang hanya bisa dilakukan
oleh Alice Nine. Setiap kali mereka merilis single baru, mereka menunjukan potensi
yang mereka miliki. BARKS akan menampilkan 3 artikel berturut-turut tentang
Alice Nine yang sudah memasuki hari jadi ke-9, pada sebuah periode dari 3
bulan yang berdasarkan pada 9 kata kunci. Pada artikel ke-2, kami mewawancarai
mereka berdasarkan pada 3 kata kunci, “TAMPILAN” “CINTA” dan “TIDAK DIKETAHUI”,
mengungkapkan beberapa sisi yang tidak terduga dari para musisi. Silakan
dilihat.
“Aku pernah dengar kritik yang mengatakan Alice Nine nggak bisa memainkan
musik rock metal tapi mereka coba membuatnya seolah-olah mereka bisa.”
(Shou)
-- Aku sangat mengerti apa maksudmu saat kamu
mengatakannya waktu itu kalau kamu ingin menjadi "Toko ramen tonkotsu tebal buatan
sendiri". Jika aku mengatakan “Daybreak” memiliki irama yang menenangkan, “SHADOWPLAY”
memiliki irama metal dramatis yang keras.
Saga (B): Pastinya!
Shou (Vo): Ya, pastinya begitu.
-- Kupikir itu sebuah langkah berani setelah ‘Daybreak’.
Apa tujuan dibalik hal tersebut?
Shou: Aku menulis musik aslinya dan aku ingin mengagetkan
para audien karena salah satu komposer utama kami memainkan instrumen
string. Aku bukanlah seorang cowok metal tapi ketika memainkan
lagu-lagu bernuansa metal dalam sebuah album, aku mulai menyukai irama metal yang
mengubah suasana hati seperti permainan akting dalam sebuah teater. Aku menulis
iramanya sambil memikirkan panggung yang berubah sesuai dengan bagian yang
berbeda dan ini merupakan lagu metal aliran keras yang muncul dari pemikiran
tersebut (lol).
-- Apa aslinya terdengar dramatis?
Shou: Ya.
-- Reff pertama dan kedua terdengar begitu berbeda
seperti ada perubahan suasana.
Shou: Jika aku menulisnya sambil memikirkan kesenanganku
sendiri, suasana yang sama nggak akan muncul dalam benakku. ‘Niji no Yuki’ punya banyak sekali alunan suara. Kegilaan semacam ini sangat unik bagi gaya tulisanku.
-- Ya, pastinya. Dan juga, lantunan keyboard-nya
meninggalkan sebuah kesan pada lagu ini. Kupikir ini sebuah langkah berani
dengan tiba-tiba mengubahnya menjadi vocal dan piano saja dalam sebuah lagu
metal.
Shou: Aku hanya berpikir secara sederhana kalau aku ingin
alunan piano pada backgroundnya, dan berharap Saga akan memainkan piano pada
lagu ini.
Saga: Haha.
Shou: Dia langsung menolak ide itu (lol), tapi aku
berharap dia akan memainkan intronya.
-- Bagaimana kamu mempersepsikan lagu ini, Saga? Apakah
ini lagu metal?
Saga: Ini nggak terdengar seperti apapun selain metal.
Shou: Tapi aku nggak begitu mau irama metal
menjadi poin penjualan.
-- Apaaaa? Irama metal bukan poin yang menjual?
Shou: Bukan bukan,
aku senang kalau lagu ini dianggap sebagai lagu metal. Maksudku, aku
pernah dengar kritik yang mengatakan Alice Nine nggak bisa memainkan musik rock metal tapi mereka coba membuatnya seolah-olah mereka bisa. Aku nggak
menulis lagu ini sebagai alasan dari rock metal, tapi melodinya muncul lebih
dulu dan kami perlu irama metal untuk menjadikan lagu ini jadi lebih hidup.
Kami menyatukannya dalam irama metal. Itulah mengapa aku berpikir kami harus
menjadikan lagu ini sebagai single utama.
-- Aku mengerti.
Sekarang aku mau tanya dengan Hiroto. Punya dasar musik yang berkiblat ke Inggris,
pernahkan kamu mendengar lagu rock metal yang berasal dari sana sebelumnya?
Hiroto (G): Aku nggak
begitu punya dasar musik yang pasti. Aku melakukannya seperti aku menulis lagu
untuk band ini.
Saga: Kamu bilang
kamu tumbuh sambil mendengarkan lagu-lagunya "Helloween" (band metal asal
Jerman)!
Hiroto: Aku
mendengarkannya tapi mereka bukan dasar musikku. Aku juga mendengarkan
lagu-lagu METALLICA dan SLAYER.
Saga: Itu musik metal
yang mainstream!
Hiroto: Aku nggak
meniru mereka.
Saga: Tapi kamu punya
sedikit pengaruh mereka dalam semangatmu, kan? Di dalam jiwa Hiroto-mu (lol)?
Hiroto: Pernah bilang gitu, aku nggak pernah berpikir kalau aku akan memainkan lagu metal di bandku. Sekarang aku memainkan apapun yang kami mainkan tanpa ada keraguan. Dan
lagunya memiliki melodi yang kuat jadi aku nggak peduli apa irama gitarnya, apa
aransemennya metal atau bukan.
"Untuk yang
berikutnya... Itu akan terasa seperti jam 10 malam ketika kamu meninggalkan toko
ramen. Dan kami akan mengundangmu keluar untuk melihat pemandangan malam." (Saga)
-- Bagaimana denganmu
Tora?
Tora: Aku nggak
begitu peduli apa ini metal atau bukan. Aku hanya memainkan nada yang
mengalun bersama lagu. Alice Nine memainkan lagu dari beberapa macam genre.
Jadi kupikir lagu ini jadi genre-nya Alice Nine.
-- Aku mengerti.
Bagaimana denganmu Nao? Apa kamu enjoy memainkan drum menggunakan double pedal? Aku
terpesona dengan penampilanmu.
Nao (Dr): Serius?
Aku punya kara age (ayam goreng) di dalam bekal makan siang ku hari ini
dengan beberapa ebi fry (udang goreng). Membuatku berpikir, "Ini benar-benar
metal."
- ...umm, sebagai
orang normal, aku nggak ngerti dengan leluconmu (lol).
Nao: (Mengabaikan
fakta kalau dia membuat lelucon garing) Aku nggak akan bilang apapun karena
aku benar-benar bisa membayangkan seorang drummer professional Amerika berkata
"Kamu nggak bisa mengatakan ini metal!" Dan ketika kami menayangkan
MV-nya, salah satu komentar mengatakan "Simpel".
-- Itu sedikit
mengejutkan (lol)
Nao: Ya. Kupikir ini
karena melodinya keras. Meskipun aku mencoba sekuat tenaga, maaf-maaf saja aku
membuatnya terdengar simpel (semua member tertawa).
-- Hahaha (lol). Bicara soal
MV, iramanya sangat berbeda dari lagu kalian sebelumnya.
Shou: Band visual kei
seperti kami punya reputasi baik untuk terus tampil di depan audien menggunakan dress code yang tepat. Kurasa itulah kekuatan dan pesona kami. Aku
benar-benar mau mencoba sesuatu yang hanya bisa dilakukan band sejenis ini. Jadi di MV kami membandingkan bayangan menjadi gagak dan rasa
kehilangan menjadi bunga. Videonya gelap dan sunyi tapi bittersweet (terlihat baik namun memiliki sisi jahat di dalamnya).
-- Bicara soal gelap
dan sunyi, lagu di track kedua "Scarlet" menampilkan sisi cantik dari dunia dengan baik. Sejujurnya, irama gothic dan dasar musik Inggris yang
terkandung di dalamnya pastinya mengikuti jejak LUNA SEA dalam sebuah alur classic.
Tora: Itu pasti!
Shou: Ya, komposer
lagu ini, Saga, punya ekspresi di wajahnya yang mengatakan, "Benar-benar
seperti apa yang aku inginkan!" (lol)
Saga: Aku dapat
inspirasi lagu ini ketika aku sedang ngejam menyanyikan lagu-lagunya LUNA SEA
di sebuah acara. Meskipun itu bukan session yang serius, kami malah jadi
serius.
Hiroto: Kau membuatku
gugup.
Saga: Kami berkata "LUNA SEA sudah pasti rock" dan lagu ini tercipta (lol). Jadi, semua orang
akan memikirkan LUNA SEA waktu mereka mendengarnya. Ini lagu track kedua yang
sempurna.
-- Jadi, beritahu aku
tentang tiga rilisan berturut-turut ini. Di lagu pertama kita memakan Genovese
di sebuah restoran Itali, di lagu kedua kalian membawa kami ke sebuah toko
ramen buatan sendiri, dimanakah kalian akan membawa kami pada single ketiga (lol).
Saga: Untuk yang
berikutnya... Itu akan terasa seperti jam 10 malam ketika kamu meninggalkan toko
ramen. Dan kami akan mengundangmu keluar untuk melihat pemandangan malam.
Hiroto: Ya. Yang
berikutnya sudah pasti pemandangan malam.
Nao: Oh, jadi itu
pemandangan malam? Entah bagaimana aku berpikir itu sebuah hotel (semua orang
tertawa).
Shou: Bukan bukan (lol), sebuah bar di lantai paling atas sebuah hotel mewah.
Tora: Oh, itu
maksudnya.
Hiroto: Lagu itu punya sebuah jenis perasaan seperti "Aku akan memberikanmu semua
pemandangan malam di kota". Ya, kami benar-benar mencoba terlihat keren
(lol).
Saga: Dan kami akan
berteriak "Aku menyukaimu!!" sambil melihat pemandangan malam (lol).
Shou: Nggak ada yang
bisa kalian lakukan jika kalian merasa terbuang setelah ini.
-- Jadi, kita akan
pindah ke bagian kedua dari wawancara ini. Aku akan mewawancarai kalian
berdasarkan 9 kata kunci untuk 3 bulan berturut-turut. Ini bulan kedua.
No. 4 (TAMPILAN)
-- Kenapa kalian bilang kalau kalian sudah berada jauh dari visual kei?
Shou: Waktu aku
masih muda, aku dulu merasakan sesuatu yang aneh dengan orang-orang yang
berkata demikian. Menolak basic kalian atau
darimana kalian berasal itu sama sekali tidak keren. Kami belum mencapai apapun bahkan dekat dengan apa
yang sudah pendahulu kami capai, tapi kami sangat bangga menjadi artis visual kei.
Hiroto: Kami cinta
dan hormat dengan fakta bahwa dunia visual kei jauh dari kehidupan sehari-hari
dan inspirasi kami mempunyai dunia mereka sendiri yang tidak bisa dinyatakan dengan
kata-kata. Itulah mengapa kami tidak menganggap diri kami sebagai artis visual kei.
Saga: Mudah saja kalau
orang-orang datang ke show karena kalian cantik atau karena kalian
menggunakan riasan. Tapi itu akan menjadi sebuah beban. Garis bawahnya ialah
jika musiknya bagus, maka band itu akan bertahan.
No.5 (CINTA)
-- Tolong beritahukan apa yang kalian "cintai" dari member yang lain. Dimulai dari Shou.
Nao: Waktu dia masuk ke
kamar mandi pas aku lagi mandi (semua member tertawa).
Saga: Sungguh?! Itu
benar-benar kejadian?
Nao: Aku nggak biasa
pake hot tub tapi pas kami pergi FC trip, kami punya pemandian air
panas outdoor di ruangan kami. Itu terlihat sangat menarik trus aku nyemplung deh.
Hiroto: Aku nggak tau
kalau Nao make hot bath!
Nao: Ya! Aku
makenya berkali-kali dan akhirnya Shou ikutan gabung dan aku menyukai itu (lol).
Tora: Aku suka
keseriusannya.
Hiroto: Aku suka
suaranya pas lagi nyanyi.
Saga: Aku suka
bagaimana dia mengingat ulang tahun dan hari jadi kami, dan melakukan sesuatu
untuk merayakannya. Aku tipe orang yang pelupa.
Hiroto: Shou peduli
dengan orang lain.
-- Selanjutnya Nao.
Shou: Dia berubah
menjadi seorang kakak saat kami sedang sendirian.
Tora: Ketawanya. Lantang banget tapi kalau kamu udah suka, itu bikin kecanduan (lol).
Hiroto: Suasana yang
dibuatnya.
Saga: Dia bisa jadi dirinya yang enerjik bahkan di dalam lingkungan baru.
-- Bagaimana dengan
Tora?
Shou: Suaranya pas
dia ngomong.
Nao: Badannya (semua
orang tertawa). Bukan ke arah yang macam-macam. Kupikir dia mewakili gambaran umum
dari seorang pria maskulin.
Hiroto: Tapi dia jadi
seorang pecundang, seperti... jadi ketakutan waktu ngeliat kecoa. Maksudku,
"Dengan tubuh dan wajah kayak gitu, kamu masih takut sama kecoa?!"
Saga: Sisi malamnya
Tora! Dia lucu kalau lagi mabok. Dia menunjukan emosinya dengan cara straight forward.
-- Gimana dengan
Hiroto?
Shou: Dia cowok yang
baik, terlalu baik untuk berada di dalam sebuah band.
Nao: Jika dia sudah
jujur denganku, dia memiliki jiwa yang murni.
Tora: Kejujurannya,
kalau dia lagi jujur (lol).
Saga: Sebagai seorang
pria, aku benar-benar iri dengannya. Dia akan jadi pemaaf saat aku melakukan
hal-hal yang tidak seharusnya, itu juga kalau aku nggak dikerjain (lol).
-- Tolong beritahukan tentang Saga.
Shou: Dia mesum tapi
tulus. Waktu aku baca lirik 'Hello, World', itu benar-benar mengejutkanku
(lol).
Nao: Bagaimana dia
sudah menyimpan uangnya dengan sangat cermat (semua orang tertawa).
Tora: Dia kelihatan unik banget tapi dia benar-benar memberikan perhatian penuh terhadap band dan
menciptakan keseimbangan yang baik.
Hiroto: Dia nggak
kayak setan.
No.6 (TIDAK DIKETAHUI)
-- Beritahukan tentang sesuatu yang tidak diketahui mengenai Alice Nine.
Shou: Dulu ada
beberapa band ketika aku masih kecil yang terkenal, tapi aku nggak berpikir
kami punya gambaran kayak gitu. Haruskah kami jadi sedikit lebih takut?
Saga: Siapa yang akan ngambil peran itu?
Nao: Hiroto. Tolong.
Lakukan itu dengan hati murnimu.
Hiroto: Nggak nggak
nggak (lol). Tapi nggak ada seorang pun yang nggak masuk akal di band
ini.
Shou: Kami benar-benar akan memikirkan akibat dalam suatu pertimbangan, baru kemudian bertindak.
Nggak, aku nggak bisa pergi ke sisi menakutkan itu.
Tora: Bicara soal
tidak diketahui, ini semacam sebuah ambisi yang tidak diketahui oleh kami untuk
tampil di Tokyo Dome.
-- Kalian pikir berapa lama itu akan tercapai?
Tora: Mungkin
setengah tahun.
Semua orang: Wow!!
Tora: Jika single
selanjutnya terjual dengan baik.
Saga: Ada kemungkinan
itu nggak akan jadi kenyataan.
Shou: Sebelumnya,
ketika J datang ke show kami, dia memberitahuku "Kalian tumbuh dengan
menyaksikan kami, jadi kalian harus melebihi kami." Sejak dia memberikan
kami nasehat yang keren, sebagai seorang pria, aku dengan senang hati ingin berada di satu panggung
yang sama dengan LUNA SEA.
© BARKS
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Enchantingmoon