29 April 2013

Terjemahan Wawancara Alice Nine 20 April 2013

[Wawancara] Alice NineAlice Nine memainkan lagu dari beberapa macam genre, jadi kupikir lagu ini jadi genre-nya Alice Nine.


“SHADOWPLAY”, single kedua Alice Nine yang dirilis secara berurutan selama 3 bulan sudah dirilis. Mengikuti “Daybreak”, lagu ini menampilkan dunia Alice Nine yang dramatis dan indah. Aransemen dinamis dari keyboard pada musik metal merupakan sebuah teknik yang hanya bisa dilakukan oleh Alice Nine. Setiap kali mereka merilis single baru, mereka menunjukan potensi yang mereka miliki. BARKS akan menampilkan 3 artikel berturut-turut tentang Alice Nine yang sudah memasuki hari jadi ke-9, pada sebuah periode dari 3 bulan yang berdasarkan pada 9 kata kunci. Pada artikel ke-2, kami mewawancarai mereka berdasarkan pada 3 kata kunci, “TAMPILAN” “CINTA” dan “TIDAK DIKETAHUI”, mengungkapkan beberapa sisi yang tidak terduga dari para musisi. Silakan dilihat.

“Aku pernah dengar kritik yang mengatakan Alice Nine nggak bisa memainkan musik rock metal tapi mereka coba membuatnya seolah-olah mereka bisa.” (Shou)

-- Aku sangat mengerti apa maksudmu saat kamu mengatakannya waktu itu kalau kamu ingin menjadi "Toko ramen tonkotsu tebal buatan sendiri". Jika aku mengatakan “Daybreak” memiliki irama yang menenangkan, “SHADOWPLAY” memiliki irama metal dramatis yang keras.

Saga (B): Pastinya!

Shou (Vo): Ya, pastinya begitu.

-- Kupikir itu sebuah langkah berani setelah ‘Daybreak’. Apa tujuan dibalik hal tersebut?

Shou: Aku menulis musik aslinya dan aku ingin mengagetkan para audien karena salah satu komposer utama kami memainkan instrumen string. Aku bukanlah seorang cowok metal tapi ketika memainkan lagu-lagu bernuansa metal dalam sebuah album, aku mulai menyukai irama metal yang mengubah suasana hati seperti permainan akting dalam sebuah teater. Aku menulis iramanya sambil memikirkan panggung yang berubah sesuai dengan bagian yang berbeda dan ini merupakan lagu metal aliran keras yang muncul dari pemikiran tersebut (lol).

-- Apa aslinya terdengar dramatis?

Shou: Ya.

-- Reff pertama dan kedua terdengar begitu berbeda seperti ada perubahan suasana.

Shou: Jika aku menulisnya sambil memikirkan kesenanganku sendiri, suasana yang sama nggak akan muncul dalam benakku. ‘Niji no Yuki’ punya banyak sekali alunan suara. Kegilaan semacam ini sangat unik bagi gaya tulisanku.

-- Ya, pastinya. Dan juga, lantunan keyboard-nya meninggalkan sebuah kesan pada lagu ini. Kupikir ini sebuah langkah berani dengan tiba-tiba mengubahnya menjadi vocal dan piano saja dalam sebuah lagu metal.

Shou: Aku hanya berpikir secara sederhana kalau aku ingin alunan piano pada backgroundnya, dan berharap Saga akan memainkan piano pada lagu ini.

Saga: Haha.

Shou: Dia langsung menolak ide itu (lol), tapi aku berharap dia akan memainkan intronya.

-- Bagaimana kamu mempersepsikan lagu ini, Saga? Apakah ini lagu metal?

Saga: Ini nggak terdengar seperti apapun selain metal.

Shou: Tapi aku nggak begitu mau irama metal menjadi poin penjualan.

-- Apaaaa? Irama metal bukan poin yang menjual?

Shou: Bukan bukan, aku senang kalau lagu ini dianggap sebagai lagu metal. Maksudku, aku pernah dengar kritik yang mengatakan Alice Nine nggak bisa memainkan musik rock metal tapi mereka coba membuatnya seolah-olah mereka bisa. Aku nggak menulis lagu ini sebagai alasan dari rock metal, tapi melodinya muncul lebih dulu dan kami perlu irama metal untuk menjadikan lagu ini jadi lebih hidup. Kami menyatukannya dalam irama metal. Itulah mengapa aku berpikir kami harus menjadikan lagu ini sebagai single utama.

-- Aku mengerti. Sekarang aku mau tanya dengan Hiroto. Punya dasar musik yang berkiblat ke Inggris, pernahkan kamu mendengar lagu rock metal yang berasal dari sana sebelumnya?

Hiroto (G): Aku nggak begitu punya dasar musik yang pasti. Aku melakukannya seperti aku menulis lagu untuk band ini.

Saga: Kamu bilang kamu tumbuh sambil mendengarkan lagu-lagunya "Helloween" (band metal asal Jerman)!

Hiroto: Aku mendengarkannya tapi mereka bukan dasar musikku. Aku juga mendengarkan lagu-lagu METALLICA dan SLAYER.

Saga: Itu musik metal yang mainstream!

Hiroto: Aku nggak meniru mereka.

Saga: Tapi kamu punya sedikit pengaruh mereka dalam semangatmu, kan? Di dalam jiwa Hiroto-mu (lol)?

Hiroto: Pernah bilang gitu, aku nggak pernah berpikir kalau aku akan memainkan lagu metal di bandku. Sekarang aku memainkan apapun yang kami mainkan tanpa ada keraguan. Dan lagunya memiliki melodi yang kuat jadi aku nggak peduli apa irama gitarnya, apa aransemennya metal atau bukan.

"Untuk yang berikutnya... Itu akan terasa seperti jam 10 malam ketika kamu meninggalkan toko ramen. Dan kami akan mengundangmu keluar untuk melihat pemandangan malam." (Saga)

-- Bagaimana denganmu Tora?

Tora: Aku nggak begitu peduli apa ini metal atau bukan. Aku hanya memainkan nada yang mengalun bersama lagu. Alice Nine memainkan lagu dari beberapa macam genre. Jadi kupikir lagu ini jadi genre-nya Alice Nine.

-- Aku mengerti. Bagaimana denganmu Nao? Apa kamu enjoy memainkan drum menggunakan double pedal? Aku terpesona dengan penampilanmu.

Nao (Dr): Serius? Aku punya kara age (ayam goreng) di dalam bekal makan siang ku hari ini dengan beberapa ebi fry (udang goreng). Membuatku berpikir, "Ini benar-benar metal."

- ...umm, sebagai orang normal, aku nggak ngerti dengan leluconmu (lol).

Nao: (Mengabaikan fakta kalau dia membuat lelucon garing) Aku nggak akan bilang apapun karena aku benar-benar bisa membayangkan seorang drummer professional Amerika berkata "Kamu nggak bisa mengatakan ini metal!" Dan ketika kami menayangkan MV-nya, salah satu komentar mengatakan "Simpel".

-- Itu sedikit mengejutkan (lol)

Nao: Ya. Kupikir ini karena melodinya keras. Meskipun aku mencoba sekuat tenaga, maaf-maaf saja aku membuatnya terdengar simpel (semua member tertawa).

-- Hahaha (lol). Bicara soal MV, iramanya sangat berbeda dari lagu kalian sebelumnya.

Shou: Band visual kei seperti kami punya reputasi baik untuk terus tampil di depan audien menggunakan dress code yang tepat. Kurasa itulah kekuatan dan pesona kami. Aku benar-benar mau mencoba sesuatu yang hanya bisa dilakukan band sejenis ini. Jadi di MV kami membandingkan bayangan menjadi gagak dan rasa kehilangan menjadi bunga. Videonya gelap dan sunyi tapi bittersweet (terlihat baik namun memiliki sisi jahat di dalamnya).

-- Bicara soal gelap dan sunyi, lagu di track kedua "Scarlet" menampilkan sisi cantik dari dunia dengan baik. Sejujurnya, irama gothic dan dasar musik Inggris yang terkandung di dalamnya pastinya mengikuti jejak LUNA SEA dalam sebuah alur classic.

Tora: Itu pasti!

Shou: Ya, komposer lagu ini, Saga, punya ekspresi di wajahnya yang mengatakan, "Benar-benar seperti apa yang aku inginkan!" (lol)

Saga: Aku dapat inspirasi lagu ini ketika aku sedang ngejam menyanyikan lagu-lagunya LUNA SEA di sebuah acara. Meskipun itu bukan session yang serius, kami malah jadi serius.

Hiroto: Kau membuatku gugup.

Saga: Kami berkata "LUNA SEA sudah pasti rock" dan lagu ini tercipta (lol). Jadi, semua orang akan memikirkan LUNA SEA waktu mereka mendengarnya. Ini lagu track kedua yang sempurna.

-- Jadi, beritahu aku tentang tiga rilisan berturut-turut ini. Di lagu pertama kita memakan Genovese di sebuah restoran Itali, di lagu kedua kalian membawa kami ke sebuah toko ramen buatan sendiri, dimanakah kalian akan membawa kami pada single ketiga (lol).

Saga: Untuk yang berikutnya... Itu akan terasa seperti jam 10 malam ketika kamu meninggalkan toko ramen. Dan kami akan mengundangmu keluar untuk melihat pemandangan malam.

Hiroto: Ya. Yang berikutnya sudah pasti pemandangan malam.

Nao: Oh, jadi itu pemandangan malam? Entah bagaimana aku berpikir itu sebuah hotel (semua orang tertawa).

Shou: Bukan bukan (lol), sebuah bar di lantai paling atas sebuah hotel mewah.

Tora: Oh, itu maksudnya.

Hiroto: Lagu itu punya sebuah jenis perasaan seperti "Aku akan memberikanmu semua pemandangan malam di kota". Ya, kami benar-benar mencoba terlihat keren (lol).

Saga: Dan kami akan berteriak "Aku menyukaimu!!" sambil melihat pemandangan malam (lol).

Shou: Nggak ada yang bisa kalian lakukan jika kalian merasa terbuang setelah ini.

-- Jadi, kita akan pindah ke bagian kedua dari wawancara ini. Aku akan mewawancarai kalian berdasarkan 9 kata kunci untuk 3 bulan berturut-turut. Ini bulan kedua.

No. 4 (TAMPILAN)


-- Kenapa kalian bilang kalau kalian sudah berada jauh dari visual kei?

Shou: Waktu aku masih muda, aku dulu merasakan sesuatu yang aneh dengan orang-orang yang berkata demikian. Menolak basic kalian atau darimana kalian berasal itu sama sekali tidak keren. Kami belum mencapai apapun bahkan dekat dengan apa yang sudah pendahulu kami capai, tapi kami sangat bangga menjadi artis visual kei.

Hiroto: Kami cinta dan hormat dengan fakta bahwa dunia visual kei jauh dari kehidupan sehari-hari dan inspirasi kami mempunyai dunia mereka sendiri yang tidak bisa dinyatakan dengan kata-kata. Itulah mengapa kami tidak menganggap diri kami sebagai artis visual kei.

Saga: Mudah saja kalau orang-orang datang ke show karena kalian cantik atau karena kalian menggunakan riasan. Tapi itu akan menjadi sebuah beban. Garis bawahnya ialah jika musiknya bagus, maka band itu akan bertahan.

No.5 (CINTA)

-- Tolong beritahukan apa yang kalian "cintai" dari member yang lain. Dimulai dari Shou.

Nao: Waktu dia masuk ke kamar mandi pas aku lagi mandi (semua member tertawa).

Saga: Sungguh?! Itu benar-benar kejadian?

Nao: Aku nggak biasa pake hot tub tapi pas kami pergi FC trip, kami punya pemandian air panas outdoor di ruangan kami. Itu terlihat sangat menarik trus aku nyemplung deh.

Hiroto: Aku nggak tau kalau Nao make hot bath!

Nao: Ya! Aku makenya berkali-kali dan akhirnya Shou ikutan gabung dan aku menyukai itu (lol).

Tora: Aku suka keseriusannya.

Hiroto: Aku suka suaranya pas lagi nyanyi.

Saga: Aku suka bagaimana dia mengingat ulang tahun dan hari jadi kami, dan melakukan sesuatu untuk merayakannya. Aku tipe orang yang pelupa.

Hiroto: Shou peduli dengan orang lain.

-- Selanjutnya Nao.

Shou: Dia berubah menjadi seorang kakak saat kami sedang sendirian.

Tora: Ketawanya. Lantang banget tapi kalau kamu udah suka, itu bikin kecanduan (lol).

Hiroto: Suasana yang dibuatnya.

Saga: Dia bisa jadi dirinya yang enerjik bahkan di dalam lingkungan baru.

-- Bagaimana dengan Tora?

Shou: Suaranya pas dia ngomong.

Nao: Badannya (semua orang tertawa). Bukan ke arah yang macam-macam. Kupikir dia mewakili gambaran umum dari seorang pria maskulin.

Hiroto: Tapi dia jadi seorang pecundang, seperti... jadi ketakutan waktu ngeliat kecoa. Maksudku, "Dengan tubuh dan wajah kayak gitu, kamu masih takut sama kecoa?!"

Saga: Sisi malamnya Tora! Dia lucu kalau lagi mabok. Dia menunjukan emosinya dengan cara straight forward.

-- Gimana dengan Hiroto?

Shou: Dia cowok yang baik, terlalu baik untuk berada di dalam sebuah band.

Nao: Jika dia sudah jujur denganku, dia memiliki jiwa yang murni.

Tora: Kejujurannya, kalau dia lagi jujur (lol).

Saga: Sebagai seorang pria, aku benar-benar iri dengannya. Dia akan jadi pemaaf saat aku melakukan hal-hal yang tidak seharusnya, itu juga kalau aku nggak dikerjain (lol).

-- Tolong beritahukan tentang Saga.

Shou: Dia mesum tapi tulus. Waktu aku baca lirik 'Hello, World', itu benar-benar mengejutkanku (lol).

Nao: Bagaimana dia sudah menyimpan uangnya dengan sangat cermat (semua orang tertawa).

Tora: Dia kelihatan unik banget tapi dia benar-benar memberikan perhatian penuh terhadap band dan menciptakan keseimbangan yang baik.

Hiroto: Dia nggak kayak setan.

No.6 (TIDAK DIKETAHUI)

-- Beritahukan tentang sesuatu yang tidak diketahui mengenai Alice Nine.

Shou: Dulu ada beberapa band ketika aku masih kecil yang terkenal, tapi aku nggak berpikir kami punya gambaran kayak gitu. Haruskah kami jadi sedikit lebih takut?

Saga: Siapa yang akan ngambil peran itu?

Nao: Hiroto. Tolong. Lakukan itu dengan hati murnimu.

Hiroto: Nggak nggak nggak (lol). Tapi nggak ada seorang pun yang nggak masuk akal di band ini.

Shou: Kami benar-benar akan memikirkan akibat dalam suatu pertimbangan, baru kemudian bertindak. Nggak, aku nggak bisa pergi ke sisi menakutkan itu.

Tora: Bicara soal tidak diketahui, ini semacam sebuah ambisi yang tidak diketahui oleh kami untuk tampil di Tokyo Dome.

-- Kalian pikir berapa lama itu akan tercapai?

Tora: Mungkin setengah tahun.

Semua orang: Wow!!

Tora: Jika single selanjutnya terjual dengan baik.

Saga: Ada kemungkinan itu nggak akan jadi kenyataan.

Shou: Sebelumnya, ketika J datang ke show kami, dia memberitahuku "Kalian tumbuh dengan menyaksikan kami, jadi kalian harus melebihi kami." Sejak dia memberikan kami nasehat yang keren, sebagai seorang pria, aku dengan senang hati ingin berada di satu panggung yang sama dengan LUNA SEA.

© BARKS
Diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh Enchantingmoon